Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri meminta LDII Agar menjaga keutuhan umatnya tetap damai menghadapi Pemilu 2023
Jakarta (15/2). Suhajar Diantoro, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), mendorong organisasi kemasyarakatan Islam (Ormasia) yang menjadi tulang punggung rakyat Indonesia untuk netral dalam politik, seperti TNI/Polri. Hal itu disampaikan saat Ketum DPP LDII KH Chriswanto Santoso beserta jajarannya berkunjung ke Jakarta, Rabu (15/2).
“Selain TNI/Polri, kekuatan besar lainnya adalah
PNS. PNS harus netral karena bisa berbahaya jika tidak netral. Jadi
kekuatan lain, termasuk Muhammadiyah, NU, LDII dan sebagainya, juga harus netral,” kata Suhajar.
Ia berpendapat,kekuatan sipil ini, identitas organisasinya harus untuk negara, bukan untuk partai. organisasi adalah untuk negara, tetapi mereka harus memberikan kebebasan kepada warganya untuk memilih masing-masing berdasarkan pemahaman mereka sendiri. Dan didorong untuk netral aktif karena pilihan yang berbeda adalah hal biasa. "Sama dengan LDII, idenya adalah Ketum memilih tidak seperti yang lain , itu soal lain. Karena beda pilihan itu biasa. Tapi kohesi dan netralitas masih perlu bekerja. Perdebatan untuk memilih yang mana itu wajar tapi organisasi jangan sampai diremehkan,” imbuhnya.
Menurutnya, ormas tertentu seperti TNI/Polri, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan ormas Islam hanya percaya pada negara, diperlukan kedewasaan organisasi. “Itulah salah satu tantangan berorganisasi, yang membutuhkan kedewasaan organisasi, yakni menghormati netralitas organisasi. Tapi juga memberi kesempatan kepada warganya untuk memilih siapa yang akan didukung. Sungguh luar biasa,” dan kami meminta LDII Agar menjaga keutuhan umatnya tetap damai menghadapi Pemilu 2023.
Tidak ada komentar: