Hari Pers Nasional 2023: Ketum DPP LDII: Pers Harus Tetap Menjadi Ruang Diskusi Publik
HPN 2023, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, pers Indonesia berjasa besar mengantar bangsa Indonesia menuju kemerdekaannya
JAKARTA -- Hari Pers Nasional (HPN) digelar setiap 9 Februari untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), organisasi profesi wartawan Indonesia yang didirikan di tahun 1946. Peringatan hari ulang tahun PWI yang ke-77 tersebut diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara.
Ia mengenang
esensinya. Bahasa Indonesia pers untuk
mencerdaskan kehidupan masyarakat, memberikan pendidikan, informasi, hiburan
dan kontrol sosial kepada masyarakat Indonesia. Menurut KH Chriswanto,
jurnalisme sebagai fungsi kontrol sosial membuat pemerintah melihat ke pelosok
daerah yang belum terkena dampak pembangunan.
Menurut KH
Chriswanto, peran penting lainnya adalah pers sangat bermanfaat dalam
pembentukan masyarakat madani, sehingga organisasi kemasyarakatan (Ormas) dapat
membantu pemerintah sebesar-besarnya.
Pers,
sebaliknya, juga mengontrol keberadaan
dan aktivitas organisasi massa itu sendiri, “Pers harus selalu menjadi ruang
debat publik yang bebas, netral, dan terdidik, sehingga pemerintah mengetahui
apa yang perlu diperbaiki dan publik .tahu efektivitas pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya,” katanya.
Hakikat demokrasi
menuntut forum diskusi publik yang netral, agar semua pihak berpikir dan
berkontribusi secara komprehensif untuk mencapai kesejahteraan bersama,
“Jurnalisme saat ini
berada di garda terdepan dalam menginformasikan debat publik. Sebaliknya, pers
tidak boleh menjadi ruang untuk menyebarkan perasaan yang tidak mendidik
masyarakat," tambahnya.
Ia juga berharap
masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial dan mengakses media, “Informasi
benar dan salah bercampur di media sosial.
Sehingga masyarakat
bisa mengeceknya dari media, informasi tentang media sosial,” tambahnya. Namun,
ia juga mengingatkan agar panutan menjadi media yang memiliki kredibilitas kuat, bukan media yang muncul
dan dibuat secara tiba-tiba. untuk mencerdaskan masyarakat dan membantu
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik, memberikan masukan kepada
pemerintah agar program pembangunan dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Tantangan Pers Masa
Kini
DPP LDII Keranjang
Informasi dan Komunikasi Media (menurut KIM) Direktur DPP LDII KH Chriswanto
Santoso, Rully Kuswahyudi mengatakan,
tantangan terbesar dalam menciptakan ruang publik yang netral adalah
konvergensi media dan konglomerasi media.
“Media saat ini berkutat dengan informasi yang sangat berbeda, karena
konglomerat media telah menciptakan jaringan media nasional yang menjangkau
daerah. Di satu sisi membantu pers lokal
untuk menerima berita nasional, dan di sisi lain, itu menyelaraskan informasi,”
tambahnya.
Menurut Rully, saat ini media semakin banyak, terutama media
online, namun liputan berita tidak menjadi serba guna, justru sebaliknya. Di
sisi lain, hadirnya konvergensi media mendorong media bersaing dengan media
sosial dalam hal kecepatan. , “Makanya media jarang melakukan investigasi
mendalam, hanya memperhatikan tren membuat quotes, mengikuti media sosial
angka-angkanya,” ujar Rully.
Tidak ada komentar: